MENGUKUR SEBUAH CINTA
Tuesday, May 24, 2011 Posted In KEMBARA SIRAH Edit This 0 Comments »♥♥(¯`'•.¸(¯`'•.¸*'*¸.•'´¯) ¸.•'´ ¯)♥♥
✿¸.•❤••❤•بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ •❤••❤•.¸✿
Di dlm Kitab Hayatus Shahabah, halaman 524-525 diriwayatkan kisah berikut:
Menjelang Perang Uhud, Abdullah bin Jahsy mengajak sahabatnya, Sa’d bin Abi Waqqash untuk berdoa. Ajakan itu dipersetujui oleh Sa’d. Keduanya mulai berdoa. Sa’d berdoa terlebih dahulu:
“Tuhanku, jika nanti aku berjumpa dgn musuhku, berilah aku musuh yg sgt perkasa. Aku berusaha membunuh dia dan dia pun berusaha membunuhku. Engkau berikan kemenangan kpdku sehingga aku berhasil membunuhnya dan kemudian mengambil miliknya (sebagai rampasan perang).”
“Tuhanku, berilah aku musuh yg gagah perkasa. Aku berusaha membunuhnya, dan ia berusaha membunuhku. Kemudian ia memotong hidung dan telingaku. Kalau nanti aku bertemu denganMu, Engkau akan bertanya: ‘Man jada’a anfaka wa udzunaka?’ (Siapa yang telah memotong hidung dan telingamu?). Aku akan menjawab bhw keduanya terpotong ketika aku berjuang di jlnMu dan jln Rasulullah (fika wa fi rasulika). Dan Engkau, ya Allah akan berkata: ‘Kamu benar!’ (shadaqta).”
Sa’d bercerita kpd anaknya,
“Duhai anakku, doa Abdullah lbh baik drp doaku. Di senja hari aku lihat hidung dan telinganya tergantung pd seutas tali.”
Ketika di Padang Mahsyar nanti Allah bertanya kpd anda:
“Dari mana kau peroleh hartamu di dunia?” Anda akan menjawab, “Harta itu ku peroleh dgn kolusi dan korupsi, dgn memalsu kuitansi, dgn mendapat cipratan komisi.”
“Apa saja yg tlh engkau lakukan di dunia?”
“Ku hiasi hidupku dgn dosa dan nista, tak henti-hentinya ku cintai indah dan gemerlapnya dunia hingga aku dipanggil menghadapMu.”
“Kamu benar!”
“Telah ku tahan lapar dan dahaga di dunia, telah ku basahi bibirku dgn zikir, dan telah ku curahkan waktu dan tenagaku untuk keagungan nama-Mu, tlh ku hiasi malamku dengan ayat suci-Mu dan telahku letakkan dahiku di sejadah untuk bersujud pada kebesaran-Mu.”
Dan Allah akan menjawab
,
“Kamu benar!”
adakah kebahagian yang lebih dari itu;
ketika seorang hamba menceritakan amalnya dan Allah akan membenarkannya.
Mahukah kita pulang nanti ke kampung akhirat dgn membawa amal yg bisa kita banggakan? Mahukah kita temui Kekasih kita sambil membawa amalan yg akan menyenangkanNya?
Allahu ‘lam bisshawab.
sumber: http://sirah.blogsome.com/2005/09/27/mengukur-sebuah-cinta/#more-34
0 comments:
Post a Comment